Dahlan segera beberkan oknum DPR pemeras. Oke, kali ini Kabar Biasa akan memberikan informasi tentang Dahlan Mengungkap Cara Oknum DPR peras BUMN.
Menteri BUMN Dahlan Iskan
membeberkan cara oknum DPR melakukan pemerasan terhadap sejumlah BUMN,
mulai dari menelepon langsung direksi hingga praktik melibatkan m itra
vendor perusahaan.
"Ada oknum yang sampai menelepon hingga 20 kali untuk meminta jatah. Ada juga yang mengajari direksi mengupayakan dana dari vendor BUMN," kata Dahlan kepada sekitar 50 wartawan media cetak dan elektronik, di Jakarta, Rabu malam.
Menurut Dahlan, praktik meminta upeti yang dilakukan oknum DPR sepertinya sudah lazim terjadi, terutama pada BUMN yang akan mendapat suntikan dari APBN berupa Penyertaan Modal Negara (PMN).
Diketahui saat ini terdapat lima BUMN yang sudah mendapat persetujuan pemerintah untuk mendapat PMN, antara lain, PT Dirgantara Indonesia, PT Merpati Nusantara Airlines, PT Pal, Askrindo, Jamkrindo, dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).
"Mereka ini menjadi sasaran para oknum tersebut. Tidak pandang bulu, BUMN kecil BUMN besar semuanya bisa saja menjadi sasaran meminta upeti," tegas Dahlan.
Ia menjelaskan bahwa BUMN miskin yang akan mati sekalipun juga tidak lepas dari tekanan pemerasa n oknum dewan, padahal BUMN tersebut termasuk kategori lemah yang tugasnya membantu petani untuk pengadaan pupuk dan benih.
Berdasarkan laporan direksi BUMN, seorang oknum DPR biasanya meminta ditemui di hotel di sekitar Senayan.
Untuk memuluskan aksinya, anggota dewan tersebut bahkan mengajari direktur utama maupun direksi bagaimana cara menyediakan sejumlah dana.
"Jika BUMN tidak ada anggaran, direksi akan diarahkan untuk meminta dari vendor," ujarnya.
Meski demikian, mantan Direktur Utama PT PLN ini belum memerinci lebih lanjut nama dan komisi partai oknum yang dimaksud dengan alasan menunggu waktu yang tepat sambil menunggu reses DPR selesai.
"Ada oknum yang sampai menelepon hingga 20 kali untuk meminta jatah. Ada juga yang mengajari direksi mengupayakan dana dari vendor BUMN," kata Dahlan kepada sekitar 50 wartawan media cetak dan elektronik, di Jakarta, Rabu malam.
Menurut Dahlan, praktik meminta upeti yang dilakukan oknum DPR sepertinya sudah lazim terjadi, terutama pada BUMN yang akan mendapat suntikan dari APBN berupa Penyertaan Modal Negara (PMN).
Diketahui saat ini terdapat lima BUMN yang sudah mendapat persetujuan pemerintah untuk mendapat PMN, antara lain, PT Dirgantara Indonesia, PT Merpati Nusantara Airlines, PT Pal, Askrindo, Jamkrindo, dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).
"Mereka ini menjadi sasaran para oknum tersebut. Tidak pandang bulu, BUMN kecil BUMN besar semuanya bisa saja menjadi sasaran meminta upeti," tegas Dahlan.
Ia menjelaskan bahwa BUMN miskin yang akan mati sekalipun juga tidak lepas dari tekanan pemerasa n oknum dewan, padahal BUMN tersebut termasuk kategori lemah yang tugasnya membantu petani untuk pengadaan pupuk dan benih.
Berdasarkan laporan direksi BUMN, seorang oknum DPR biasanya meminta ditemui di hotel di sekitar Senayan.
Untuk memuluskan aksinya, anggota dewan tersebut bahkan mengajari direktur utama maupun direksi bagaimana cara menyediakan sejumlah dana.
"Jika BUMN tidak ada anggaran, direksi akan diarahkan untuk meminta dari vendor," ujarnya.
Meski demikian, mantan Direktur Utama PT PLN ini belum memerinci lebih lanjut nama dan komisi partai oknum yang dimaksud dengan alasan menunggu waktu yang tepat sambil menunggu reses DPR selesai.
Baca Juga Kabar Biasa Menarik Lainnya :
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Berita /
Info Terbaru
dengan judul Dahlan Mengungkap Cara Oknum DPR peras BUMN. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://kabarbiasa.blogspot.com/2012/11/dahlan-ungkap-cara-dpr-peras-bumn.html. Terima kasih!
Judul: Dahlan Mengungkap Cara Oknum DPR peras BUMN
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Admin
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Admin
Ditulis oleh:
Admin - Minggu, 04 November 2012
Belum ada komentar untuk "Dahlan Mengungkap Cara Oknum DPR peras BUMN"
Posting Komentar
- Berkomentarlah dengan Etika yang Baik, Sopan and Cerdas
- Yang Nyepam n Promosi Iklan TIDAK AKAN SAYA PUBLISH !!